Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2024

Pohon Mangga Kesepian

Di halaman sebuah rumah yang luas, tinggallah Bolli, pohon mangga tua. Dia berdaun rimbun dengan batang yang tingginya tanaman di sekitarnya. Bolli mempunyai dua teman tumbuhan yang hidup pada pada pot. Di sebelah kiri kanannya ada Sofy Mawar dan Vivy Anggrek.   Setiap hari mereka selalu berbagi cerita, seperti sekarang ini. “Aku lucu ingat peristiwa kemarin. Devi memanjat pohonku. Gesit sekali dia bergerak naik, tapi ketakutan ketika mau turun,” kata Bolli sambil tertawa geli.  Devi adalah anak pemilik rumah ini. Dia lincah bermain dan melompat di pekarangan rumah. Hampir setiap sore pekikan girangnya bergaung di halaman. "Iya, dia menjerit-jerit minta tolong,” ujar Sofy sambil tersenyum geli.  “Beraninya cuma naik, tapi takut turun.” Vivy ikut berkomentar. Kemudian mereka berganti topik pembicaraan tentang kupu-kupu yang sering melintas. Serangga itu menarik perhatian mereka karena tampilannya yang berwarna-warni. Sesekali para kupu-kupu hinggap pada Vivy dan Sof...

Juru Masak Istana

  Di Kerajaan Aromia, tinggallah seorang juru masak istana istimewa bernama Pak Nobi. Dia ahli dalam mengolah berbagai jenis bahan makanan dan rempah-rempah. Hasil masakannya selalu menggugah selera dengan rasa dan aroma memikat. Raja Aromia sering memuji hasil kerjanya. Tidak ada juru masak seperti Pak Nobi di kerajaan lain. Hidangan sajiannya menjadi kegemaran Raja dan keluarga. Tetapi, siang ini situasi berbeda. Raja marah dan tidak mau menyentuh semua hidangan. Beragam masakan hanya terletak di meja tanpa dicicipi. Padahal, hidangan yang disajikan merupakan makanan favorit raja "Mana juru masak? Panggil kemari! Kenapa semua masakan tidak enak hari ini? Hambar!" teriakan Raja Aromia menggelegar ke seluruh istana. Dengan tergopoh-gopoh Pak Nobi menghadap raja.  "Ada apa, Yang Mulia? Saya memasak hidangan kegemaran Raja seperti biasa. Tidak ada bumbu yang saya kurangi atau tambahi." "Tidak mungkin, kamu pasti berbohong. Semua makanan hari ini tidak enak!  ...

Dino si Mobil Tua

  Dino, sebuah mobil sedan tua, setiap pagi mengantar Elli pergi ke sekolah dan Papanya bekerja. Dalam perjalanan, dia mendengar Elli bercerita pada Papa, tentang sekolah, teman-teman, maupun cita-citanya.   Dino senang mendengar cerita-cerita Elli. Dia sering tersenyum sepanjang perjalanan karena melihat keceriaan gadis cilik itu. Mengantar Elli ke sekolah merupakan kegiatan yang menyenangkan. Dia berceloteh dengan riang sepanjang perjalanan. Papa tersenyum saja mendengar obrolan putrinya. Setiap hari Dino jadi ikut bergembira. Berbeda dengan rutinitas ke sekolah, kegiatan Minggu siang lain lagi. Biasanya keluarga Elli hanya melewati hari libur di rumah. Tetapi Minggu ini, Dino mengantar Elli serta Papa dan Mama jalan-jalan ke pusat pertokoan. Elli ingin membeli alat dan buku tulis. Beberapa hari lagi, dia akan masuk kelas baru.  Karena naik kelas dengan nilai bagus, Papa Mama mengajaknya ke mal sambil berbelanja dan makan siang. Di mobil, Elli kembali berceloteh ri...

Peri Pohon Apel

  Siang ini, Wendi Peri Apel sedang membersihkan kebun apel di Negeri Dongeng. Negeri ini dikenal dengan buah-buahan ranum dan bunga-bunga indah. Hasil tanahnya termasyur sampai ke daerah seberang.  Banyak tokoh dari negeri fantasi lain yang berkunjung ke tempat ini. Mereka ingin melihat langsung beragam buah dan bunga yang tumbuh subur. Semua berdecak kagum dengan hasilnya yang mengagumkan. Akan tetapi, pujian itu membuat beberapa peri besar kepala dan mulai malas bekerja.  Berbeda dengan Wendi yang memang senang bekerja di kebun apel. Seperti pagi hari ini, dia selalu datang tepat waktu dan pulang paling akhir. Wendi bersemangat melihat buah-buahan yang mulai matang di pohon. Apalagi saat matahari bersinar, apel-apel itu berbinar diterpa cahaya.   Ketika sedang sibuk bekerja, temannya Fifi Peri Pohon Jeruk, melintas dan menyapanya. "Wen, yuk, minum es buah di kantin depan," ajak Fifi. “Pekerjaanku belum selesai, Fi, mau kusiapkan dulu, ” kata Wendi. “Apa keb...